Selasa, 14 Juli 2009

Orang Miskin

Sewaktu masih bekerja di OK Sentral Obgyn RSUD Labuang Baji, mamaku sering bercerita tentang kesehariannya bekerja di kamar operasi kandungan itu. Kebetulan rumah sakit ini melayani pasien yang masuk Jaringan Pengaman Sosial (JPS). Oleh karena itu pasiennya kebanyakan adalah masyarakat dari golongan menengah ke bawah yang berasal dari kota Makassar atau kabupaten di Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan sendiri masih banyak ditemui orang-orang dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang pas-pasan atau bahkan tidak bisa sama sekali.

Salah satu yang diceritakan mamaku adalah tentang seorang pasien dari sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan. Biasalah para perawat, bidan, dokter, dan co-ast yang bertugas di kamar operasi bertanya ke pasien entah itu untuk menanyakan keadaan si pasien ketika baru tersadar dari pengaruh obat bius setelah operasi atau hanya sekedar untuk mengenal si pasien. Salah seorang bidan yang adalah teman mamaku bertanya kepada seorang ibu yang akan dioperasi. Teman mamaku ini bertanya,” Ibu, orang apa ki’ ?” yang berarti “ Ibu orang mana ?”. Si ibu dengan polosnya menjawab,” Saya orang miskin, Nak”. Beberapa bidan dan perawat termasuk teman mamaku yang bertanya itu tersenyum.

Tersenyum memang wajar sebagai reaksi spontan. Saya juga sewaktu diceritakan ini tersenyum (atau tertawa ya ? Lupa). Itu reaksi orang dalam waktu singkat sesaat setelah mendengar cerita itu. Tanpa memerlukan kerja otak yang lebih banyak untuk menganalisa. Nah bagaimana jika otakku sudah bekerja lebih “serius” ? Saya merasa prihatin. Mengapa si ibu sampai menjawab seperti itu ? Apa karena kemampuan berbahasa Indonesia yang pas-pasan sehingga ia tidak paham betul maksud dari pertanyaan itu ? Atau karena begitu merasa rendah dirinya ? Menurutku karena kedua-duanya. Pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi yang rendah membuatnya mempunyai cara pandang yang begitu sempit terhadap diri sendiri.

Kita memang terkadang terlalu ingin berendah hati sehingga tanpa sadar malah merendahkan diri sendiri. Saya sendiri adalah orang yang rasa percaya dirinya tidak berada pada tingkat yang cukup baik. Kadang-kadang merasa diri tidak punya kelebihan yang bisa dibanggakan. Tapi cuma kadang-kadang lho ya… Sesekali saya juga cukup bisa mengukur diri. Dalam hal tertentu saya yakin bahwa saya punya kemampuan yang bagus. Sepertinya banyak juga yang seperti saya, betul tidak ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar