Minggu, 30 Agustus 2009

Cinta Tak Harus Memiliki

Kalimat yang sudah sangat familiar di telinga dan mata. Biasanya suatu ungkapan menjadi sering digunakan oleh masyarakat jika maknanya disetujui atau dibenarkan oleh akal. Dengan kata lain, artinya tidak mengada-ada. Namun bagiku agak mengganjal. Setiap mendengar kalimat ini, ada penolakan kecil di dalam benakku. Entah akal atau perasaanku yang tidak menyetujuinya.

Benak sederhanaku berkata…

Kalau memang bukan milik atau SUDAH bukan milik, ya jangan dicintai. Cintailah yang sudah menjadi milikmu. Milik orang lain biarkan saja dicintai oleh pemiliknya. Seperti biasa… Bicara memang gampang. Tetapi itulah yang menjadi salah satu “prinsip”ku. Aduh tidak tahu apa istilah yang lebih pas. Saya pakai istilah “prinsip” saja. Perbendaharaan istilah intelek-ku masih sangat kurang.

Kembali ke masalah cinta-cintaan…

Seringkali yang terjadi padaku adalah saya baru akan mencintai jika saya tahu bahwa orang itu mencintaiku. Cinta tidak bisa kurasakan jika hanya satu arah. Cinta itu tidak akan datang jika tak ada yang memberikannya. Nyambung tidak ya jika saya mengatakan ini sama dengan prinsip “ada uang ada barang”. Jika dianalogikan menjadi “ada cinta ada cinta”. Mungkin kesannya egois. Namun inilah yang sering kualami. Akan tetapi, tetap ada syarat yang kubuat untuk diriku sendiri. Cinta akan kubiarkan berkembang jika si pemberi cinta itu adalah milikku. Jika bukan atau belum menjadi milikku, cinta itu akan kudiamkan saja. Terlebih jika ada orang lain yang memilikinya. No way !

3 komentar:

SeNjA mengatakan...

setuju,.....meskipun terkadang kenyataannya tidak semudah itu.
karena cinta adalah hati dan hati mudah berubah2.
mungkin saja kita mampu bicara seperti ini,tapi jika tiba2 kita jatuh cinta tdk pada org yg tepat atau org yg tdk blh kita cintai ??

hemmm,.....itu prinsip yg aku pegang jg dik,meski kenyataannay sungguh tidak semudah itu...

-Gek- mengatakan...

Adooooooooo..
kalah cepet satu detik sama Non Senjaa..
(TIDAKKKKH)

Tapi.. memangnya bisa ya..
Kalo ada orang yang mencintai kita - bisa otomatis kita mencintai dia??

Hmm..

Mencintai atau Dicintai (pilih mana Hana?)

Kalau saya ingin dua2nya..

(hehe- maruk abiez!)

Hana Mugiasih mengatakan...

Yaah saya memang belum pernah mengalami yang namanya mencintai seseorang yang jelas2 milik orang lain. Karena saya tidak membiarkan rasa cinta itu berkembang lebih besar, saat ia memang datang padaku. Walaupun harus bekerja keras untuk mengeset pikiranku :). Kadang2 saya senang bermain2 dengan pikiranku sendiri.
Saat harus mengalami patah hati misalnya. Pikiranku harus bekerja keras agar kesedihan tidak berlama-lama singgah di hati hehehe

Posting Komentar